Sabtu, 26 Maret 2016

Tonsurephobia (drabble)

Tonsurephobia
Cast : (iu) lee jieun/Byun Baekhyun/Ny.lee(jieun's mom)/lee jinki
Length : drabble/family
Rated : general
Author : Lea

'Cerita menjelang tidur'
Ketakutan yang berlebih sedang dialami oleh seorang gadis remaja, mungkin itu bisa dibilang sebagai penyakit yang aneh, tapi jangan kalian pikir seperti penyakit yang menjijikan ataupun mengerikan, tidak, tidak seperti itu, nyatanya gadis bernama lee jieun tidak terjadi sesuatu pada tubuhnya karena penyakit itu, tapi terjadi pada kejiwaannya. Dan sepertinya jieun butuh dibawa ke psikiater.
>
>
>
>
"Hahhh eommaaaa..... aniiii..., jangan mendekat!!! Kumohon!" Teriak jieun histeris, saat seorang berjubah serba hitam mendekat kearahnya membawa sebuah benda tajam berkilauan.
"Tidak, kumohon jangan mendekat!" Pinta jieun sekali lagi, namun pria itu semakin dekat dan semakin mengarahkan benda tajam itu pada kepalanya.
"Aku...akan...memotong mu gadis cantik!" Ucapnya dengan diakhiri seringaian yang menakutkan.
"Hah, sepertinya aku kenal suara ini" pikir jieun dalam hati, pria itu kini sudah menjambak rambut jieun kuat hingga sang pemilik kepala tertarik kebelakang meringis kesakitan. "Apa yang kau inginkan hah?" Geram jieun saat pria itu kini malah mangacungkan benda tajam itu tepat di depan wajahnya, "kau tidak lihat apa ini?aku akan memotong-motong rambutmu hingga rambut ini tidak seindah dan sepanjang seperti sekarang, hahaha" ucap pria misterius itu dibelakang jieun dengan tangan yang masih mencengkram rambutnya. "Mwo! Ah andwaeee....!!!"
>
>
"Apa yang terjadi chagi?" Ucap Ny.lee yang baru saja datang dengan raut khawatir, bergegas menemui anak perempuan satu-satunya setelah mendengar teriakan anak gadisnya itu.
"Jieun ah apa yang terjadi?apa ada maling atau tikus? Tanya jinki tiba-tiba menyusul ibunya yang sejak tadi sudah tiba di kamar jieun, "eommaaa, hiks hiks" pemilik suara parau itu memeluk ibunya sambil menangis membuat sang ibu dan kakak harap-harap cemas pada jieun. "Aku,,,hiks,,takut eomma hiks, tadi ada seorang hiks,,, pria misterius berjubah serba hitam ingin memotong ku?"ucap jieun segukan karena tangisannya. "MWO?" Kaget Ny.lee dan jinki bersamaan, "siapa yang ingin membunuhmu jieuni ku, anak eomma tersayang?ayo ceritakan!" Ny.lee mencoba menenangkan anaknya itu dan semakin mengeratkan pelukannya. "Biar oppa yang akan menghajarnya, hah siapa yang berani-beraninya mengancam adikku eoh? Kesal jinki sambil mengepalkan tinjunya seperti atlit tinju internasional.
"Bukan membunuhku eomma, pria itu ingin memotong rambutku"
"Kapan dan dimana pria itu mengancammu eoh?"tanya jinki tak sabaran, "tadi dan disini oppa" adu jieun pada oppanya, "mwo?tapi yang dirumah ini hanya ada kita saja jieun, benarkan eomma? Bahkan seluruh pintu rumah masih terkunci" jelas jinki.
"Ah, sepertinya kau terlalu kelelahan setelah pulang dari camping kemarin, jadi kau bermimpi buruk chagi, sudahlah sekarang ayo kita turun untuk makan bersama, jangan sampai kau sakit karena telat sarapan, kajja!" Ajak Ny.lee pada jieun dan jinki yang masih berdiri memperhatikan dua wanita paling dicintainya itu.
"Tidak eomma, tapi itu seperti nyata dan aku sangat takut"rengek jieun meyakinkan eomma nya.
"Tenanglah jieun, itu hanya mimpi, dan jika memang ada oppa pastikan orang itu tidak akan hidup tenang" ucap jinki menggelora seakan ia sudah seperti hero yang siap menjaga keluarganya dari segala ancaman.
"Kau tidak tau sih oppa, ia menjambak rambutku sperti ini dan berkata 'aku akan memotong-motong rambutmu hingga rambut ini tidak seindah dan sepanjang seperti sekarang" ucap jieun sambil mempraktikkannya.
"Omo chagi,,,mengapa ada permen karet dirambutmu?" Kaget Ny. Lee setelah melihat keadaan rambut anaknya secara tidak sengaja saat jieun mempraktikkan mimpinya. Jieun pun dengan cepat menyembunyikannya, ia baru menyadarinya kemarin setelah sampai dirumahnya.
"Kenapa tidak bilang pada eomma kalau rambutmu terkena permen karet?" Tanya Ny.lee pada anaknya, "aku takut eomma akan memotong rambutku" jelas jieun dengan jujur, "tapi ini memang harus dipotong chagi, jika tidak, permen karetnya akan menyebar dan rambutmu akan rusak"
"Aku tidak mau eomma, lebih baik seperti ini daripada rambutku menjadi pendek"tukas jieun.
"Rambutmu tidak akan dipotong pendek jieun, hanya bagian yang terkena permen nya saja, oppa bisa melakukannya"jelas jinki diakhiri dengan tawaran yang jieun paling hindari.
"Bagaimana oppa bisa dengan mudah mengatakan bersedia memotong rambutku eoh?"tanya jieun sebal pada jinki yang dengan mudah mengatakan hal itu pada jieun, oppa nya itu tidak mengerti yang jieun rasakan.
"Mudah saja, itu kan hanya perlu bicara saja" tukas jinki, dan jieun hanya mendelik sebal,sungguh jawaban konyol bagi jieun. Kakaknya ini bukan polos tapi terlewat bodoh, oppa yang kurang peka, pantas saja diumurnya yang menginjak kepala 30 ia masih menjadi perjaka tua. Jieun sangat prihatin melihatnya lihatlah tampangnya, oh sungguh penuh dengan raut kemalangan.
"Sudah bertahun-tahun aku merawatanya agar tetap panjang, bagaimana waktu yang lama itu bisa hilang hanya dengan sekali gunting? Jieun begitu ngotot pada pendiriannya, ia tidak mau rambutnya itu menjadi pendek, atau menjadi tidak sesuai dengan selera jieun, atau bahkan berakhir dengan bentuk yang gagal, fikirnya.
"Ayolah chagi, eomma tidak tega melihat mu dengan keadaan rambut seperti itu, kau terlihat lusuh" bujuk Ny.lee yang tetap mendapat penolakan dari anak gadisnya.
"Tidak mau dan tetap tidak mau, jika kalian terus memaksa aku tidak akan makan sampai kapanpun" ancam jieun pada mereka.
"Baiklah eomma tidak akan memaksa lagi, tapi eomma mohon sekarang kau harus sarapan eoh!"akhirnya Ny. Lee hanya bisa menuruti kemauan anak gadisnya itu, ia tidak ingin melihat keadaanya yang semakin bertambah buruk, ditambah badannya yang terlalu kecil untuk anak gadis seusianya.
"Dasar anak kecil keras kepala" gumam jinki namun jieun tidak mengindahkannya.

#flashback
"Jieun?"
"Wae?"
"Sepertinya kita harus mencari kayu bakar lagi, persediaan kayu kita tinggal sedikit" ucap baekhyun yang berada didepan tenda milik jieun sementara jieun sedang melipat selimutnya.
"Kenapa harus aku? Masih ada sehun dan chanyeol yang bisa membantumu".
"Mereka sedang diberi tugas oleh kim songsaenim" bohong baekhyun pada jieun.
>
>
"Ok, ini sudah cukup banyak untuk persiapan kita hingga besok malam baekhyun ah" ucap jieun setelah meletakkan kayu terakhirnya."sekarang kita kembali ke tenda aku sudah mengantuk, hoamm"lanjut jieun dengan rasa kantuknya.
Merekapun bergegas kembali ketenda.
"Apa kau mau?" Tawar baekhyun.
"Apa ini hyun ah?" 
"Permen karet agar kantuk mu hilang" jelasnya. Baekhyunpun memakannya satu,ia juga merasakan yang jieun rasakan.
"Ah gomawo ne!" Jieun pun mengambil permen itu tak lupa dengan senyumannya yang tiada siapapun yang bisa menolak pesonanya.
"Ji?"
"Hm?" Gumam jieun menanggapi baekhyun yang berada dibelakangnya.
"Jieun-!" 'Dug'
"Aw"
"Ah mian jieun, apa kau tidak apa-apa?"tanya baekhyun khawatir setelah tersandung akar pohon yang membuatnya berbeturan dengan kepala jieun.
"Ah ne, tidak apa-apa hanya sedikit sakit" ucap jieun sembari mengusap kepalanya yang sakit. Baekhyun sedikit terkejut melihat permen karet menempel pada rambut jieun yang berasal darinya.
"Ah bagaimana ini, jieun pasti akan marah jika mengetahuinya" batin baekhyun cemas, ia hafal sifat jieun yang sangat sensitif jika menyangkut soal rambutnya, yeoja yang tidak suka jika ada orang mencari masalah dengan rambutnya.
"Ah aku gunakan ini saja" batin baekhyun berlanjut dengan ide yang bisa dibilang beresiko, tidak untuknya tapi bagi jieun.
"Apa sekarang sudah tidak sakit?" Tanya baekhyun dengan jarak sangat dekat dihadapan jieun, mengusap kepala bagian belakang jieun yang dirasa sakit akibat ulahnya dan sekarang jantung jieun sudah berdetak 2 kali lebih cepat. Apa yang akan pria ini lakukan? Fikirnya. Dengan perlahan Baekhyun mengeluarkan sebuah gunting kecil miliknya yang selalu ia bawa, itu sangat membantunya saat camping. Baekhyun memiringkan kepalanya agar lebih mudah menemukan bagian rambut jieun yang terkena permen, namun jieun malah mendorongnya kuat. 
"Apa yang akan kau lakukan hyun ah?" Tanya jieun dengan fikiran negatifnya, lalu meninggalkan baekhyun yang masih shock gagal memotong sedikit rambut indah jieun yang ia rusak dengan tidak sengaja, bukan karena jieun yang tiba-tiba mendorongnya, tapi memikirkan apa yang akan terjadi padanya jika jieun mengetahui keadaan rambutnya karena ulahnya.
>
>
>
End.




Duh niat bikin jieun punya kelainan psikis malah jadi kayak gini ceritanya, hah tapi tak apalah ini semua sudah terjadi :p. Buat para readers yang gak tau apa itu tonsurephobia, tonsurephobia adalah sebuah phobia atau ketakutan jika rambutnya dipotong.
Btw jangan jadi silent readers ya! (Itu juga klo ada yg baca -_-) tapi terimakasih juga untuk yang sudah bersedia membaca ff saya.
Pepatah mengatakan 'jika kau ingin dihargai, belajarlah untuk menghargai orang lain'.
Gamsahamnida (bow).




Kamis, 24 Maret 2016

'Tak' for love

'Tak' for Love
Cast : (iu) lee ji eun/lee hyun woo (actor)/lee sehun (exo)/lee jeongkok (bts)/kyungsoo (exo)
Length : oneshoot/teen/little bit romance/friendship
Rate : 15+
Author : Lea

Jika ada kemiripan cerita atau plot, mohon dimaafkan karena unsur ketidaksengajaan, nama dan cast saya cuma pinjem, selamat membaca, don't copaste ne karena ini murni hasil pemikiran author.
Ok deh cek it out!

>
"Hyun woo ah, ayo bantu aku!" Rengek jieun pada teman semasa susu ndot sampai sekarang ini.
"Tidak jieun, aku tidak mau menjadi kambing hitammu lagi,sudah cukup sampai disni saja"dan hanya gelengan kepala yang ia tunjukkan setelah ia beribu-ribu memohon untuk mengabulkan permintaannya, tapi teman lelakinya cukup hafal bahkan sangat hafal bagaimana sifat jieun, tidak hyunwoo tidak ingin menjadi kambing hitamnya lagi setelah membantunya memberikan surat cinta tentang perasaan jieun pada namja yang disukainya dan setelah beberapa hari mereka jadian, sifat jieun yg satu ini muncul kembali, meminta putus dengan alasan bahwa mereka tidak cocok, dan mengatakan bahwa hubungan ini terjadi karena kesalahpahaman seseorang yang mengirimkan surat cinta padanya dengan nama jieun, namun bukan jieun dirinya dan bagaimanapun juga jieun yang berpura-pura tidak tahu menjelaskan dengan alasan tidak ingin mempermalukannya dan tidak ingin mengecewakannya, itu alasannya. Lalu bagaimana dengan hyun woo? Lelaki ini harus berhadapan dengan berbagai macam mantan yang jieun putuskan.
"Sekali lagi saja,,,, ucapnya dengan lebih memohon. "Kau tau kan, murid baru kelas 12 itu?namanya kyungsoo, sepertinya aku su-"
"Tidak usah diteruskan, aku sudah tau, dan pernyataan dari ku yang terakhir, AKU TIDAK MAU" ucapnya dengan menekankan kalimat terakhir, lelaki itu pergi meninggalkan gadis itu kekelasnya karena sebentar lagi waktu istirahat akan habis.
"Hyun-"
"Teeet teeet waktu istirahat telah selesai" suara bel menggema sepenjuru sekolah, mau tak mau jieun pun harus menyusul hyun woo teman sebangkunya itu.
"Aish sial, mengapa bel itu harus berbunyi, ah sekarang jadwal park songsaenim,aku malas jika berhadapan dengan akuntansi dan membuat jurnal pembelian,penjualan, pengeluaran ahk"gerutunya sepanjang jalan hingga sampai dikelas. Hyun woo teman sebangkunya seolah tidak menyadari jieun yang ada di sampingnya, bahkan saat diskusi dikelas pun ia tetap cuek.
"Baiklah sampai disini untuk pembahasan jurnal pembelian,penjualan, dan pengeluaran, untuk jadwal selanjutnya pelajari tentang mencari 'harga keseimbangan halaman 25 buku paket'!", perintah park songsaening menutup pembelajaran dan jam terakhir disekolah.
"Ne" jawab seluruh murid kecuali jieun yang terlihat masam sejak tadi.
Suasana menjadi dingin setelah kejadian tempo tadi dikoridor.
"Apa kau marah padaku hyun woo ya?"tak ada jawaban darinya karena jieun sekarang sedang membelakangi kursi hyunwoo setelah memasukkan semua peralatan.
"Apa ia benar-benar marah padaku?"ucap jieun dalam hati."yak hyun-, kemana ia? Yak hyun woo mengapa aku ditinggal sendiri?huwaaa eomma, hyunwoo meninggalkanku" jieun pun terpaksa pulang naik bus sendiri.


>
"Aku pulang,,,"membuka sepatu dan kaoskaki yang disimpan dirak pinggir pintu utama, rumah Dengan cat cream yang sederhana namun terlihat indah karena sentuhan tangan Ny lee,ibu jieun yang terkenal rapih dan apik.
"Jieun noona wae? tanya adik laki-laki jieun yang masih duduk dikelas 3 menengah pertama itu yang tiba-tiba sudah ada didepan jieun dengan muka keponya, jieun tidak berniat membalas pertanyaan adik nya karena tidak akan berujung. Memilih berjalan kekamar miliknya melewati adik satunya lagi jeongkok yang sedang serius dengan acara bola didepannya, ya adiknya yang satu ini berbeda sekali wataknya dengan sehun yang kepo, joongkok adalah adik yang cuek, dewasa dan tidak banyak bicara seperti sehun yang umurnya jauh lebih tua setahun darinya.
"Joongkook ah, lain kali pacari wanita yang seumuran denganmu, jangan kau pacari noona noona  yang jauh diatas umurku, arrasso?", pinta jieun pelan dengan wajah lemasnya, jieun sempat melihat adiknya itu bergadengan tangan dengan wanita yang lebih tua darinya pada hari kemarin, kira-kira tingkat kuliahan.jongkook hanya memandang noona nya sebentar dengan wajah bertanya mengapa ia tahu? Lalu melanjutkan tontonannya yang sempat tertunda, MU vs Barca, 2 tim sepakbola unggulannya.
"Apa yang jieun noona katakan padamu?"seketika sehun datang membawa piring berisi teokbokki yang ia ambil dari ibunya yang baru selesai membuat cemilan berat didapur.
"Ia hanya berkata kalau aku harus memilih salah satu dari 2 tim sepakbola yang aku sukai saja"ucapnya dengan muka datar dan sehun hanya ber oh ria.
"Oh" 
"apa kau mau?"lanjutnya.


>ceklek, sehun masuk dan melihat noonanya sedang menulis buku diarry, "apa yang kau tulis noona? Apa kau sedang belajar?" Selidik sehun.
"A,,ah  n,,nde noona baru saja selesai belajarnya, wae?", Dengan segera jieun menutup dan menyimpannya di bawah bantal, mencoba bersikap tenang.
"Ibu menyuruh kita makan malam, apa noona tidak mau makan?lihatlah tubuh noona yang kurus seperti tengkorak hidup dan tidak tinggi seperti aku dan kookie, apa noona bisa disebut sebagai noona ku oleh teman-temanku, pantas saja setiap ada temanku yang datang kemari mereka selalu mengira noona itu adikku, aku malas menjawab pertanyaan mereka noona". Jujur sehun panjang lebar.
'Tak' jieun pun tak segan-segan menjitak kepala adiknya itu yang terlewat kepo dan cerewet, "yak kau itu mau mengajak noonamu makan atau mau menceramahiku eoh?" Gerutu jieun berkacak pinggang.
"Aw appo noona, kau tega sekali sih?"ucap sehun yang terus mengusap kepalanya.
"Apa kau mau ku jitak lagi eoh?" Jieun bersiap melayangkan jitakannya.
"Andwae noona!, mian"
"Hahaha ayo cepat, aku sudah lapar" berjalan meninggalkan sehun yang masih mengusap kepalanya sakit disertai tawa bangga jieun yang telah berhasil membuat adiknya berhenti mengkepo'kan urusannya.
"Isshh punya noona satu-satunya kejam banget" gerutu sehun memanyunkan bibirnya.




>"jieun,,, jieun,,," teriak Ny.lee kencang dari ambang pintu utama.
"Wae eomma? Sebentar aku akan turun" teriak jieun yang tak kalah kencang dari eommanya.
"Aissh anak ini kenapa suaranya bisa kencang sekali",gerutu Ny.lee, hyun woo hanya tersenyum geli "bagaimana tidak kencang, ia anakmu eommonim" ucap hyun woo dalam hati. "ah hyun woo ah ayo masuk,tunggu saja di sini, eomma akan menyiapkan minumannya". Ucap Ny.lee sambil berlalu kedapur.
"Ah tidak usah eommonim,tidak perlu repot-repot" ucap hyun woo sedikit teriak menyamai dengan jarak Ny.lee yang sudah ada di dapur.

"Hyun woo ah! Apa kau sudah tidak marah?" Tanya jieun masih dengan ekspresi kaget karena hyun woo datang menemuinya padahal kemarin sikapnya sangat dingin padanya.
"Yak, jawab aku?"jieun menuntut jawab atas pertanyaannya.
"Ahhh ige jus orange dan kue beras untuk hyun woo menantu eomma yang tampan".
"Mwo menantu?" Tanya jieun dan hyun woo serempak.
"Waah Lihat,kalian sangat serasi"
Seketika pipi jieun dan hyun woo merah padam, dan saling membuang pandang saat tatapan mereka bertemu. "Ok eomma akan berbicara pada Nyonya dan tuan lee untuk rencana perjodohan kalian" ucap Ny.lee yang terlihat antusias dengan rencananya itu, dan segera berlalu sebelum anak gadisnya mengamuk.
"Eommaaa,,,,"

Keadaan berubah hening, keduanya seakan enggan untuk berbicara terdahulu.
"Ekehm,, maksud kedatangan ku kesini ingin mengajakmu keluar". Hyun woo memcoba berbicara pertama untuk mencairkan suasana.
"K,,kemana?" Tanya jieun terbata, merutuki dirinya dalam hati karena berbicara tergagap mencoba menetralisir jantunya yang tidak bisa diajak kompromi.
"Bioskop Bondaebi, kita akan kesana nanti malam, film akan diputar jam 8, apa kau mau?"tawar hyun woo yang sebenarnya lebih gugup dari jieun namun ia lebih cerdas mengontrol dirinya.
"Ehm ne aku mau".jawab jieun masih dengan kegugupannya.
"Woah ,ternyata hyun woo hyung, kudengar tadi ada yang menyebut bioskop. Woah apa kalian akan pergi ke bioskop bondaebi?" Tanya sehun antusias. "Apa kami boleh ikut?" Lanjutnya. "A,,ah ne, kau dan jeongkok boleh gabung dengan kami kalau mau".
"Ah tidak usah hyung, nanti malam kami akan kerumah taehyung  untuk mengembalikan vcd playernnya, sekalian meminta film detektif conan terbaru" ucap jeongkok yang mengerti situasi yang sedang terjadi, "kajja sehunna kita ke lapang, mereka pasti sudah menunggu kita!" Lanjut jeongkok merangkul sehun dengan agak sedikit menariknya, anak ini bisa membuat semuanya menjadi kacau jika terus disini, ya jeongkok memang anak yang cuek dan manis tapi pemikirannya terlalu dewasa untuk anak seumurannya.
"Kalian mau kemana?"tanya jieun.
"Kau tidak lihat noona kami pakai baju apa dan membawa apa?" Gerutu sehun sambil memperlihatkan helm (yang suka dipake klo maen baseball,author gk tau namanya),glof dan pemukul baseball tidak lupa juga bolanya.
"Noona mu memang pelupa dan babo" bisik jeongkok. "Yak, dia juga kan noonamu kookie ah" balas sehun berbisik, namun masih bisa terdengar oleh jieun yang sudah seperti ingin melahap mereka. Hyun woo yang sedari tadi berada ditengah-tengah adu mulut kakak beradik ini hanya bisa tersenyum melihat kedua adik jieun yang berbeda karakter.
"1,2,3 Kaburrrrr" ahhhh mereka memang kompak kalau soal membuat marah noonanya.
"Yak, dasar adik-adik yang durhaka, kalian akan menerimanya nanti"' tangan jieun sudah mengepal, gatal ingin menjitak 2 adik tersayangnya.

>jieun dan hyun woo mendapatkan tempat duduk dikursi paling depan dengan 2 box pop corn dan 2 cup cappucino. 
"Jieun,,,"panggil hyun woo pelan karena film yang ditayangkan sedang memutar adegan romantisnya.
"Aku ingin jujur padamu,,,"lama hyun woo memberi jeda sebelum akhirnya melanjutkan kalimatnya yang sudah ia siapkan semenjak pulang dari rumah jieun siang tadi. Hyun woo lelaki sejati, yang bukan hanya menyiapkan kata-kata tetapi menyiapkan hatinya juga, memantapkan bahwa seluruh hatinya hanya untuk jieun semata, gadis yang disukainya selama 5 tahun terakhir, ya perasaan itu muncul sejak mereka menginjak bangku kelas 1 menengah pertama. Apa yang hyun woo lakukan selama ini hanya untuk kebahagiaan jieun, tapi ia tidak bisa terus membiarkan dirinya menipu hatinya sendiri dan membiarkan jieun terus melakukan hal serupa dan menyakiti hati namja-namja yang tidak bersalah.


"Jieun,,, aku menyukaimu"
"     "
"Apa,,,kau mau menjadi kekasihku?" lanjutnya.
"     "
"Jieun"
"          "
"Jieun!"
"Hmmm wae, ada apa?"tanya jieun yang terlihat tidak mendengarkan apa yang sedang hyun woo utarakan.
"Kau tidak mendengarkanku?"tanya hyun woo dengan muka datar, lelaki ini mencoba bersabar karena gadis itu tidak mendengarkan pernyataannya yang ia siapkan setengah mati mempertaruhkan mental dan fisiknya, ya itu berlebihan tapi menurut hyun woo tidak berlebihan karena ia yang merasakannya."ahk kau membuatku frustasi jieun"ucapnya dengan mengacak rambutnya gusar.
"Mian hyun woo ya, aku terlalu fokus pada filmnya,ok kau bisa mengulangnya aku akan mendengarkan  deng-" ucapan jieun terpotong saat hyun woo mengecupnya selama beberapa detik bertepatan dengan padamnya lampu bioskop karena film yang diputar telah berakhir.
"Aku menyukaimu, ani aku mencintaimu, apa kau mau menjadi kekasihku dan berhenti menyukai pria lain selain aku jieun?"ucapnya dengan menggenggam erat tangan jieun berharap ia mau menerimanya.sementara jieun masih shock dengan apa yang baru saja terjadi, first kiss nya direbut oleh sahabatnya sendiri.
'Cup' hyun woo mengecupnya sekali lagi, dan good nyawa jieun kembali lagi ketempat asalnya.
"Yak kau mencuri first kiss ku"
"Ani aku sudah mencuri second kiss mu"senyumnya."jadi kita sekarang pacaran!" Ucap hyun woo dengan nada memutuskan sepihak.
"Yak aku belum menjawabnya babo",ucap jieun sedikit kesal.
"Lalu?"
"Lalu apa"
"Lalu apa jawabanmu?"

'Tak', "yak, aku memintamu menjawab rasa cintaku bukan menjitakku"ucap hyun woo sambil terus mengusap kepalanya.
"Itu jawabanku, aku mau jadi kekasihmu".
"Jinja?"
'Tak' "dan itu untuk kau yang tidak sopan mencuri first kiss ku".
Dan hubungan asamara kedua remaja ini berlanjut, ah bukan tapi dimulai dari sekarang.


End.


Aahhhkk jinja, ini cerita pasti membosankan ya readers? mian ya kalo masih banyak typo.
Rcl nya ya, jangan jadi silent reader, komentar kalian sangat saya membantu loh dan saya hargai.